Persamaan antara kaidah ushul dan kaidah fiqih terletak pada kesaaman sebagai wasilah pengambilan hukum. Keduanya merupakan prinsip umum yang mencakup masalah-masalah dalam kajian syari'ah. Oleh karena itu, dalam perspetif ini kaidah ushul sangatlah mirip dengan kaidah fiqih.

Namun, kita pun bisa melihat perbedaan yang signifikan dari kedua kaidah tersebut, secara ringkas perbedaan kedua kaidah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kaidah ushul pada hakikatnya adalah qa'idah istidlaliyah yang menjadi wasilah para mujtahid dalam istinbath (pengambilan) sebuah hukum syar'iyah amaliah. Kaidah ini menjadi alat yang membantu para mujtahid dalam menentukan suatu hukum. Dengan kata lain, kita bisa memahami, bahwa kaidah ushul bukanlah suatu hukum, ia hanyalah sebuah alat atau wasilah kepada kesimpulan suatu hukum syar'i. Sedangkan, kaidah fiqih adalah suatu susunan lafadz yang mengandung makna hukum syar'iyyah aghlabiyyah yang mencakup di bawahnya banyak furu'. Sehingga kita bisa memami bahwa kaidah fiqih adalah hukum syar'i. Dan kaidah ini digunakan sebagai istihdhar (menghadirkan) hukum bukan istinbath (mengambil) hukum (layaknya kaidah ushul). Misalnya, kaidah ushul "al-aslu fil amri lil wujub" bahwa asal dalam perintah menunjukan wajib. Kaidah ini tidaklah mengandung suatu hukum syar'i. Tetapi dari kaidah ini kita bisa mengambil hukum, bahwa setiap dalil (baik Qur'an maupun Hadits) yang bermakna perintah menunjukan wajib. Berbeda dengan kaidah fiqih "al-dharar yuzal" bahwa kemudharatan mesti dihilangkan. Dalam kaidah ini mengandung hukum syar'i, bahwa kemudharatan wajib dihilangkan.

2. Kaidah ushul dalam teksnya tidak mengandung asrarus syar'i (rahasia-rahasia syar'i) tidak pula mengandung hikmah syar'i. Sedangkan kaidah fiqih dari teksnya terkandung kedua hal tersebut.

3. Kaidah ushul kaidah yang menyeluruh (kaidah kulliyah) dan mencakup seluruh furu' di bawahnya. Sehingga istitsna'iyyah (pengecualian) hanya ada sedikit sekali atau bahkan tidak ada sama sekali. Berbeda dengan kaidah fiqih yang banyak terdapat istitsna'iyyah, karena itu kaidahnya kaidah aghlabiyyah (kaidah umum).

4. Kaidah ushul dan kaidah fiqih berbeda pula dari segi sumber (mashdar). Kaidah ushul -sebagaimana dijelaskan para ulama- berdasar kepada tiga ilmu, yaitu : Ilmu Bahasa Arab, Ilmu Syari'ah dan Ilmu Mantiq. Adapun kaidah fiqih bermacam-macam sumbernya. Terkadang bersumber kepada nas syar'i baik itu Qur'an atau Sunnah, ada yang bersumber kepada Ijma, ada pula yang berdasar kepada kesimpulan induktif dan hukum-hukum ijtihad yang lainnya
dengan dasar kesamaan dan kemiripan dalam kaidah.

5. Perbedaan antara kaidah ushul dan kaidah fiqih pun bisa dilihat dari maudhu'nya (objek). Jika Kaidah ushul maudhu'nya dalil-dalil sam'iyyah. Sedangkan kaidah fiqih maudhu'nya perbuatan mukallaf, baik itu pekerjaan atau perkataan. Seperti sholat, zakat dan lain-lain.

Wallahu a'lam.
0

Tambahkan komentar

Memuat